Minggu, 01 Juli 2018

RINGKASAN PERMENDIKBUD NOMOR 4 TAHUN 2018


OLEH : KYKY SYAFREDI

a.      Permendikbud Nomor 4 Tahun 2018 tentang :
PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH SATUAN PENDIDIKAN DAN  
PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH PEMERINTAH

·         Pengganti Permendikbud Nomor 3 Tahun 2017 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan pendidikan serta Permendikbud Nomor 58 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah atau Bentuk Lain yang Sederajat.

· BAB III Pasal 5 ayat 2: Peserta didik pada jenjang SMP/MTs/SMPTK, SMPLB, SMA/MA/SMTK/SMAK, SMALB, SMK/MAK yang mengikuti USBN dan UN harus memenuhi persyaratan:  
a.       terdaftar pada semester terakhir di Satuan Pendidikan dan memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar mulai semester 1 sampai dengan semester 5; atau
b.      telah menyelesaikan seluruh beban SKS yang dipersyaratkan bagi peserta didik pada Satuan Pendidikan berdasarkan Sistem Kredit Semester (SKS) yang setara dengan semester 5.

·         BAB III Pasal 6 :
1.       Peserta didik pada jenjang SD/MI/SDTK, SDLB, dan program Paket A/Ula wajib mengikuti US dan/atau USBN.
2.       Peserta didik pada jenjang SMP/MTs/SMPTK, SMA/MA/SMTK/SMAK, SMK/MAK, Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C/Ulya wajib mengikuti UN dan USBN.
3.       Peserta didik jenjang SD pada SPK wajib mengikuti US dan USBN.
4.       Peserta didik jenjang SMP dan jenjang SMA pada SPK wajib mengikuti UN.
5.       Peserta didik pada jenjang SMA/MA/SMTK/SMAK, SMK/MAK, SMALB dan Program Paket C/Ulya berhak mengulang UN untuk memenuhi kriteria pencapaian standar kompetensi lulusan.
6.       Peserta didik yang berhalangan karena alasan tertentu dengan disertai bukti yang sah dapat mengikuti US susulan, USBN susulan dan UN susulan.
7.       Ketentuan lebih lanjut mengenai jadwal UN diatur dalam POS yang ditetapkan oleh BSNP.

·         BAB III Pasal 7 :
1.       Peserta didik jenjang SMP dan SMA pada SPK tidak  wajib mengikuti USBN.
2.       Peserta didik pada SMPLB dan SMALB tidak wajib mengikuti UN.
3.       Dalam hal peserta didik pada SMALB yang mengikuti UN, berhak mengulang UN untuk memenuhi kriteria pencapaian standar kompetensi lulusan.

·         BAB III Pasal 8 :
1.       Pelaksanaan US dan USBN dapat melalui ujian berbasis kertas atau ujian berbasis komputer dan kertas.
2.       Pelaksanaan UN diutamakan melalui ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
3.       Dalam hal UNBK tidak dapat dilaksanakan maka UN dilaksanakan berbasis kertas.

·         BAB III Pasal 9 :
1.       Satuan Pendidikan wajib menyampaikan nilai rapor, Nilai US, dan Nilai USBN kepada Kementerian untuk kepentingan peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan.
2.       Penyampaian nilai rapor, Nilai US, dan Nilai USBN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan memasukkan nilai melalui data pokok pendidikan.
3.       Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaporan Nilai USBN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam POS USBN yang ditetapkan oleh BSNP.

·         BAB IV (Bahan US, USBN dan UN) Pasal 10  :
1.       Kisi-kisi ujian merupakan acuan dalam pengembangan dan perakitan naskah soal ujian yang disusun berdasarkan kriteria pencapaian standar kompetensi lulusan, standar isi, dan kurikulum yang berlaku.
2.       Kisi-kisi USBN dan UN ditetapkan oleh BSNP.

·         BAB IV Pasal 11 :
1.       Naskah USBN terdiri atas: :
a.       sejumlah 20% (dua puluh persen) sampai dengan 25% (dua puluh lima persen) butir soal disiapkan oleh Kementerian;
b.      sejumlah 75% (tujuh puluh lima persen) sampai dengan 80% (delapan puluh persen) butir soal disiapkan oleh guru pada Satuan Pendidikan dan dikonsolidasikan di Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Forum Tutor, dan Kelompok Kerja Guru Pondok Pesantren Salafiah (Pokja PPS).
2.       Naskah USBN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk mata pelajaran pendidikan agama dan  pendidikan keagamaan disiapkan oleh Kementerian Agama dan Satuan Pendidikan.
3.       Naskah USBN SDLB, SMPLB dan SMALB disiapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan kisi-kisi yang ditetapkan BSNP.
4.       Naskah ujian untuk mata pelajaran Penghayat Kepercayaan disusun oleh satuan pendidika berkoordinasi dengan majelis penghayat yang bersangkutan.
5.   Naskah US disiapkan oleh Satuan Pendidikan.

·         BAB V (BIAYA PENYELENGGARAAN US, USBN, DAN UN) Pasal 14 :
1.       Biaya penyelenggaraan dan pelaksanaan US dan USBN bersumber dari anggaran Satuan Pendidikan, Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara, Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah yang bersangkutan dan/atau sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2.       Biaya penyelenggaraan dan pelaksanaan UN menjadi tanggung jawab Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Satuan Pendidikan.
3.       Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau Satuan Pendidikan dilarang memungut biaya pelaksanaan UN dari peserta didik, orang tua/wali, dan/atau pihak yang membiayai peserta didik.

·         BAB V Pasal 15 :
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Satuan Pendidikan wajib melakukan sosialisasi US, USBN, dan UN.

·         BAB V Pasal 16 :
1.        Setiap peserta didik yang telah mengikuti UN akan mendapatkan SHUN.
2.       SHUN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit berisi:
a.    biodata siswa; dan
b.   Nilai UN untuk setiap mata pelajaran yang diujikan, dan pencapaian kompetensi lulusan untuk setiap mata pelajaran yang diujikan.
3.       Pencapaian kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b disusun dalam kategori sangat baik, baik, cukup, dan kurang.

·         BAB V Pasal 17, Hasil UN digunakan sebagai dasar untuk: :
a.       pemetaan mutu program dan/atau Satuan Pendidikan;
b.      pertimbangan seleksi masuk Jenjang Pendidikan berikutnya; dan
c.       pembinaan dan pemberian bantuan kepada Satuan Pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan.

·         BAB VI (Kelulusan Peserta Didik Dari Satuan Pendidikan) Pasal 19 :
1.       Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan/program pendidikan setelah:
a.    menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b.   memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
c.    lulus ujian satuan/program pendidikan.
2.   Kelulusan peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh satuan/program pendidikan yang bersangkutan.

·         BAB VI Pasal 20 :
1.       Penyelesaian seluruh program pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf a, untuk peserta didik:
a.    SD/MI/SDTK dan SDLB apabila telah menyelesaikan pembelajaran dari kelas I sampai kelas VI.
b.   SMP/MTs/SMPTK dan SMPLB apabila telah menyelesaikan pembelajaran dari kelas VII sampai dengan kelas IX;
c.    SMA/MA/SMTK/SMAK, SMALB, dan SMK/MAK program 3 (tiga) tahun apabila telah menyelesaikan pembelajaran dari kelas X sampai dengan kelas XII;
d.   SMK/MAK program 4 (empat) tahun apabila telah menyelesaikan pembelajaran dari kelas X sampai dengan kelas XIII);
e.    SMP/MTs/SMPTK dan SMA/MA/SMTK/SMAK yang menerapkan SKS apabila telah menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang dipersyaratkan; atau
f.     Program Paket A/Ula, Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C, apabila telah menyelesaikan keseluruhan kompetensi masing-masing program.

2. Satuan Pendidikan yang menerapkan SKS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e harus memiliki izin dari Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota atau Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi/Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya.            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar